Tuesday, March 20, 2012

Kadang saya merasa menjadi manusia durhaka. durhaka pada orang tua. durhaka pada nikmat Tuhan. durhaka kepada Tuhan.

saya tak perlu menerima pesan  "bulan ini sedang sulit nak, cuma segini yang bisa dikirimkan". sama sekali tak pernah. tapi kenapa saya tak bisa mensyukuri nya dengan sebaik-baiknya? mengapa masih sering saya merasa tertinggal semangatnya dengan orang-orang yang seringkali menerima pesan seperti itu?

atau mungkin itu suatu tanda? bahwa masa depan saya tak secerah orang-orang yang menerima pesan semacam itu?