Monday, December 6, 2010

Angkatan Kita

Angkatan bisa dianalogikan sebagai Atom seperti yang seorang senior bilang. bisa sebagai sebuah keluarga, bisa sebagai sebuah ikatan, bisa sekumpulan orang-orang atau apapun. yang jelas angkatan itu harus memenuhi syarat-syarat terntentu; satu dan bersatu.
dalam awal terbentuknya angkatan ini, dimana pikiran masih terbagi-bagai antara menyesuaikan diri jauh dari orang tua, menyesuaikan lidah dengan kuliner yang berbeda, menyesuaikan diri dengan kurikulum kampus, juga beradaptasi dengan proses yang diberikan suatu keluarga menyenangkan untuk bergabung, pikiran ini masih sangat picik. masih sangat pendek penafsirannya terhadap sesuatu yang disebut peduli, keluarga, koordinasi, konfirmasi dan tanggungjawab. Dalam perioda ini, masih jelas egoisme-egoisme diri muncul dari dalam benak, baik dalam forum, maupun dalam pergaulan kampus sehari-hari. pikiran untuk menyingkirkan "saudara-saudara" yang mengganggu masih terdengar jelas membahana dalam telinga. Alhamdulillah masa-masa itu telah lewat.
Paruh waktu kedua, muncul pikiran yang bisa dibilang sedikit mundur secara kuantitas. kita tak berbicara tentang suatu kesatuan, tidak berbicara tentang suatu atom, namun lebih fokus kepada elektron-elektron penyusunnya. dalam masa ini kita tidak berbicara tentang bagaimana mendirikan dinding yang kokoh, namun bagaimana membangun batubata yang keras agar bisa membangun dinding yang kokoh. kalimat pamungkas dalam masa ini adalah kalimat-kalimat seperti "perbaiki niat" atau "kembali ke diri masing-masing". salahkah? tidak sejauh ini tidak. sampai ada satu hal yang terlintas saat membaca tulisan seorang senior tentang Arsitektur tropis.
Arsitektur Tropis ini yang menyadarkan kita, yang membangunkan kita dari kesalahan presepsi tentang makna keluarga, tentang makna atom, tentang angkatan dengan segala permasalahannya. Sang Senior bercerita tentang Arsitektur tropis yang mendeskripsikan gedung yang pencahayaan, sirkulasi udara, dan pencahayaannya berbaur dengan sekitarnya. dalam bahasa awam, gedung itu tidak perlu pendingin ruangan, tidak perlu lampu-lampu yang berlebih. dipandang sebagai sebuah gedung, gedung itu berhasil. namun ketika dilihat dalam sudut pandang yang lebih besar, gedung itu gagal, kenapa? karena gedung itu berdiri dilingkungan yang gersang, panas dan kotor. maka tak ada gunanya gedung yang secara "gedung" itu tadi berhasil namun tidak dibarengi dengan lingkungan yang baik. hal ini yang membuat kita sedikit tertegun, tersadar tentang permasalahan angkatan kita. angkatan paling muda yang masih dalam proses layaknya keramik. Arsitektur tropis itu berhasil mengajarkan kita, satu orang yang ingin berubah dalam suatu angkatan, tidak merubah angkatannya, tak akan pernah. TIDAK AKAN. memperbaiki angkatan, berarti memperbaiki secara keseluruhan. yang ingin merubah angkatannya menjadi lebih baik, ajaklah kawan-kawan. jangan berubah sendiri, lalu mati. mati dalam keputus-asa-an dan kebosanan.

Arsitektur tropis itu tadi akan berhasil jika ditempatkan pada lingkungan yang sesuai. begitu juga dengan angkatan, angkatan akan bergerak ke arah yang lebih baik jika semua anggota angkatan juga bergerak berasama-sama ke arah kebaikan. bersama bukan karena tuntutan, bukan karena paksaan , tapi karena kita satu