Sunday, November 6, 2011

Sabuga


Sabuga (Sasan Budaya Ganesha) adalah salah satu fasilitas yang didirikan oleh Institut Teknologi Bandung pada saat kepemimpinan Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME sebagai rektor ITB. Sabuga di bangun diatas sebuah lahan yang populer disebut kawasan Lebak Siliwangi. ITB telah diberikan kepercayaan untuk mengelola sebagian besar lahan dari kawasan yang kini sedang dalam kontroversi tersebut.

Arsitek yang merancang sabuga adalah seorang dosen ITB sendiri yaitu bapak Slamet Wirasonjaya, seorang Arsitek yang fokus pada Landscape arsitektur. Sabuga sendiri didirikan tahun 1997. Pendirian sabuga sendiri bukan tanpa kontroversi. bahkan sampai sekarang masih terdengar suara-suara kecil yang tidak menginginkan keberadaan sabuga. karena sabuga juga memicu kelompok lain untuk menggunakan sisa lahan babakan siliwangi untuk komersial. sabuga juga yang memulai anggapan bahwa babakan siliwangi adalah zona ekslusif bagi ITB. oleh karena itu, mulai sejak tahun 2000an sabuga tak lagi dikelola oleh ITB seutuhnya.

pengelolaan sabuga yang tak lagi dipegan penuh oleh itb justru memperburuk citra sabuga. karena sabuga yang pada awalnya dirancang untuk dipergunakan oleh mahasiswa ITB sendiri sekarang sudah dikomersialisasikan. mahasiswa harus membayar banyak agar bisa menggunakannya. harganya sekitar 25 juta untuk sepertiga auditorium sabuga. 

sabuga yang sekarang tak lebih dari sebuah convention hall layaknya JCC. sehingga masyarakat sekitar mulai resah. karena tak jarang acara yang meminjam sabuga sering memicu masalah mulai dari masalah keamanan, kemacetan hingga masalah kebersihan. pihak pengelola sabuga pun tidak menyeleksi acara yang akan diadakan di sabuga. mulai dari konser yang berisik sampai pada rapat politik yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kemahasiswaan. 

sabuga sendiri sebenarnya bukan hanya sebuah audiotorium untuk sidang penerimaan mahasiswa baru ataupun wisuda mahasiswa ITB dan beberapa universitas lain. hanya saja, mindset seperti ini hampir tidak bisa dipisahkan dari sebagian besar masyarakat bahkan mahasiswa itb sekalipun. mahasiswa itb hanya mengenal sabuga sebagai tempat wisuda, penerimaan mahasiwa dan venue yang mahal untuk mengadakan acara. tak banyak yang tau bahwa sabuga memiliki perpustakaan buku langka, pusat riset, auditorium visual, dan banyak fasilitas lain seperti ruang IPTEK dan galeri. hanya saja hal ini terbentur dengan kurangnya sosialisasi dan tenggelam dalam image sabuga sebagai tempat ekslusif yang tidak bisa di gunakan dengan mudah oleh mahasiswa ITB.