Wednesday, August 17, 2011

Merdeka

 Hari ini, 17 Agustus 2011, adalah hari peringatan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 66 tahun. Hari ini, 66 tahun yang lalu, Sukarno, Hatta dan tokoh kemerdekaan lainnya, sedang membahas tentang kemerdekaan Indonesia sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di jalan Proklamasi Jakarta Pusat.

Dunia maya penuh dengan semangat yang tiada batas untuk merayakan Kemerdekaan ini. tiap pribadi orang menuliskan pendapat dan pandangannya tentang makna kemerdekaan negeri ini. ada yang optimis, ada yang pesimis. tentu elit politik tak ketinggalan menggunakan momentum ini sebagai ajang pencitraan bagi diri mereka. Para artis-artis bodoh berbicara panjang lebar, seolah mengerti apa yang dimaksud dengan kemerdekaan (mungkin kemerdekaan untuk berpakaian dan kawin-cerai) entahlah. masing masing orang punya pikiran masing-masing. dan itu hak mereka. mereka merdeka-merdeka saja untuk mempunyai fikiran seperti itu.

Tapi, wajarkah jika 200 juta kepala manusia di negeri ini mengartikan bahwa kemerdekaan itu adalah panjat pinang? pantaskah perjuangan 350 tahun pejuang yang gugur di medan perang kemerdekaan dirayakan dengan berkotor-kotoran dengan menaiki pinang berlumur oli. tak ada yang salah dengan permainan itu. saya pun memainkannya. yang salah adalah, pengartiaan kemerdekaan negera ini dengan panjat pinang dan hadiah yang bergantungan. hal tersebut jelas-jelas menunjukan sikap bangsa ini, Serakah dan Konsumtif. bahkan sebuah search engine kelas dunia mengartikan kemerdekaan negara ini dengan gambar Panjat pinang. sadarkah anda itu adalah sebuah penghinaan bagi negara ini?

Bagaimana anda bisa memasukan paham kemerdekaan, bagaimana bisa anda semua berteriak-teriak tentang kemerdekaan, bagaimana bisa anda berdefinisi ini dan itu tentang kemerdekaan sementara sebagian besar masyarakat bangsa ini menganggap kemerdekaan itu adalah hari dimana kita berlibur, menonton film-film yang ditanyangkan stasiun tv, dan absen saat upacara bendera agar bisa mengikuti lomba panjat pinang untuk mendapatkan amplop berisi uang yang digantung diatas pinang.

sungguh amat lucu. perayaan hari kemerdekaan negara (yang katanya) besar ini hanya dirayakan dengan bersenang-senang tanpa jelas arah dan tujuannya. dan yang paling menyedihkan adalah, merayakan kemerdekaan negara ini dengan berlomba dengan menginjak orang lain demi materi, demi sebuah benda. wajar saja korupsi tak pernah berhenti, karena materi tetap menjadi kebutuhan primer bangsa ini, bahkan sampai melupakan nurani (baca : menginjak orang lain)

Tunggu lah kami, yang muda dan berbahaya, merubah kebiasaan sampah di negeri ini.
Merdeka, Indonesia.